Dia bentangkan tangannya, bentangkan tanganlah. Ulama-ulama salaf lebih cenderung untuk tidak mentakwilkan ayat hadis-hadis dan ayat yang macam ini. Orang kata, mana boleh Allah Taala ada tangan sama pula dengan makhluk. Kita kata, tak sama. Laisa kamislihi syaiun, Allah Taala tak sama dengan apa-apa pun.

Kita ni kata Allah Taala mendengar, kita pun mendengar. Adakah kita samakan kita dengan Allah Taala? Tak. Adakah kita samakan Allah Taala dengan kita? Tak. Mendengar Allah Taala tetap sama dengan mendengar makhluk? Tidak. Allah Taala melihat, kita melihat. Adakah sama Allah Taala dengan kita? Tak sama. Mendengar Allah Taala, melihat Allah Taala tak sama dengan melihat makhluk.

Sifat-sifat Allah Taala, kadang-kadang dia sebut, “Yadullah fauqa aydihim,” tangan Allah di atas tangan mereka. Kita terimalah, tapi tangan Allah tidak sama dengan tangan makhluk. Macam mana? Allahuakbar. Pertama, kita beriman kepada Allah Taala dengan apa yang Tuhan sifatkan diri-Nya dalam kitab dan sunah. Kita tak pernah tengok, tak ada lebai, tak ada ustaz, tak ada tok guru yang pernah tengok Allah Taala. Yang hanya mengetahui Allah Taala adalah Allah Taala sendiri. Dia sifatkan diri-Nya dalam Quran, hak macam mana Dia kata kita terima hak tu.

Kemudian, setelah kita tahu, Dia kata Dia tengok, Dia kata tangan, Dia kata macam-macam. Kita kata pula, “Laisa kamislihi syaiun,” semua hak sebut tu, walaupun bunyinya sama macam kita, tapi Allah Taala tak sama dengan makhluk. Maka, mendengar, melihat, kita ada cahaya, ada apa. Allah Taala melihat segala-galanya, tidak ada sesuatu yang terlindung pada Dia. Tengok kita memerlukan mata, perlukan bola mata. Maha suci Tuhan daripada kekurangan itu semua.

Maka, apabila Allah Taala kata Dia ada tangan, ulama-ulama salaf lebih cenderung menyatakan tangan Allah lain, laisa kamislihi syaiun, tak sama Allah Taala dengan apa-apa. Terpulang pada Dia, Dia habaq banyak tu, kita tak tahu lebih daripada tu. Wajah Allah, wajah Allah, wajah Allah, kita tak tahu. Muka kita dengan muka pintu pun tak sama, muka kita dengan muka tembak pun tak sama. Takkan nak sama muka kita dengan muka Allah Azzawajal. Tapi, Dia sifatkan, maka kita beriman dengan apa yang Dia bagi tahu dalam kitab.