Oh, ini maksud dia, ketika hari Lebaran Idul Fitri atau Idul Adha, lebih dulu salaman dengan keluarga yang masih hidup atau ziarah kubur. Agaknya itu yang beliau tanyakan.

Perlu dipahami bahwa kalau kita mau minta maaf, minta ampun, silaturahim, tidak usah menunggu Lebaran. Ini tradisi di tempat kita, baik dan tidak salah, tapi menunggu Lebaran baru minta maaf dan bersalam-salaman ini karena tidak dibatasi oleh waktu, ruang, dan tempat. Kapan saja terserah mau minta maaf, mau salam-salaman.

Oleh sebab itu, ketika minta maaf, kepada orang yang hidup sambung silaturahim. Kepada orang yang sudah meninggal dunia, kita ziarah untuk mendoakan mereka dengan adab-adab ziarah kubur. Dengan orang yang hidup, silaturahim, mohon maaf lahir dan batin, setelah itu ziarah.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semoga keselamatan senantiasa tercurah bagi kamu, Hai penghuni kubur. Kami Insya Allah menyusul kamu dan diberikan Allah kepada kamu semuanya kebaikan.”