Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, sila rujuk video asal untuk semakan.
Rajin Ibadah Tapi Malas Sekarang? Inilah Penyebabnya
Hamba Allah Tweet
Mengukur tingkat keimanan seseorang dapat dilihat dari seberapa banyak amal saleh yang dikerjakan. Semakin banyak amal yang dilakukan, semakin kuat keimanan seseorang. Sebaliknya, jika amal saleh semakin sedikit, ini menandakan bahwa keimanan seseorang semakin lemah. Ada dua hal yang dapat menyebabkan penurunan keimanan: pertama, urusan duniawi yang terlalu mendominasi; dan kedua, maksiat yang pernah dilakukan.
Jika Anda merasa malas untuk beribadah, hal itu sangat sederhana. Jika bukan karena maksiat, kemungkinan besar disebabkan oleh urusan dunia. Dalam hal ini, keimanan dapat meningkat dan menurun. Keimanan meningkat melalui ketaatan dan amal saleh. Sebagai contoh, jika Anda semangat dalam melaksanakan shalat tahajud, berpuasa sunnah, membaca Al-Qur’an, dan merasa tidak enak jika terlewat, itu berarti tingkat iman Anda sedang tinggi.
Namun, jika Anda merasa malas dan terbengkalai dalam mengerjakan ibadah, maka level keimanan Anda mungkin menurun. Hal ini dapat terlihat ketika yang dulunya sunnah menjadi fardhu tetapi mulai ditinggalkan. Selain itu, jika Anda merasa tidak tertarik pada masjid atau Al-Qur’an, ini bisa jadi tanda bahwa mata Anda telah terlanjur digunakan untuk melihat hal-hal yang tidak baik dan belum bertaubat kepada Allah.
Di sisi lain, kesibukan dengan urusan duniawi juga dapat menurunkan tingkat keimanan. Jika seseorang terlalu fokus pada dunia, padahal kita tahu bahwa dunia hanyalah sementara dan akhirat itu lebih utama, maka keimanan akan semakin berkurang. Misalnya, jika Anda menghabiskan waktu siang hingga malam untuk bekerja, tubuh Anda akan meminta istirahat. Hal ini akan membuat Anda kesulitan untuk melaksanakan tahajud dan membaca Al-Qur’an.
Intinya, ketika kehidupan tidak seimbang antara urusan dunia dan akhirat, maka akan selalu ada dua kemungkinan: keimanan akan menurun akibat maksiat, atau terjebak dalam kesibukan dunia. Semoga kita selalu bisa menjaga keseimbangan dan memperkuat iman kita. Allahumma inni.
Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!
10 Pembaca Terbanyak