Sederhana itu bagus, tapi pelit tidak boleh. Pelit tidak boleh. Pelit banyak dicela dalam Alquran, hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Seorang bisa membedakan diri antara sederhana dengan pelit. Kalau dia kulkas, saya rasa kebutuhan yang sangat penting. Sekarang, kalau memang dia tidak perlu, ya sudah tidak perlu. Tapi, kalau saya rasa kulkas itu kebutuhan, jadi jangan sampai seorang saking sederhananya sampai pada derajat apa, pelit, karena ada orang seperti itu, dia bukan sederhana, dia pelit. Dia bukan hemat, tapi dia apa, pelit?

Dia pelit, dia pelit sampai kepada keluarganya. Dia pelit bahkan kepada dirinya. Dia pelit. Saya tidak menuduh yang bertanya pelit, ya anda cuma saya ingatkan jangan sampai pelit, dan pelit yang paling parah, pelit ada dua. Pelit sama orang lain, yang ke-2, pelit terhadap diri sendiri. Pelit yang paling parah, pelit terhadap diri sendiri, itu yang paling parah. Dan kalau orang sudah pelit terhadap diri sendiri, akhirnya yang di sekitarnya menderita, istrinya menderita, anak-anaknya menderita, karena bapaknya pelit. Kemana-mana jalan-jalan nggak pernah belanja, belanja pergi ke restoran, beli air putih sudah bayangan, makan macam-macam, pelit, pelit.

Ya, hemat bagus, hemat sederhana. Yang tidak perlu, tidak usah. Saya tidak suruh beli mobil mewah, tidak suruh beli kulkas mahal-mahal. Sederhana. Tapi kalau orang ada keperluan dan dia mampu, tidak dia lakukan itu, namanya pelit. Nah, kalau antum memang tidak merasa membutuhkan kulkas, ya sudah nggak usah beli kulkas. Ngapain beli? Ya, nggak usah, kalau emang antum nggak butuh kulkas, nggak usah beli. Atau antum butuh kulkas, tapi ada keperluan yang lebih daripada itu, ya sudah nggak usah beli kulkas, beli yang lebih perlu. Tapi kalau ternyata antum butuh kulkas, uang ada, cuma emang emang kalau beli kulkas, itulah namanya pelit. Itu namanya apa? Pelit. Dah, antum bisa menilai, antum pelit atau sederhana. Silakan.