Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, anda boleh rujuk video ini untuk semakan.
Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!
Setelah Lebaran, saya ingin melamar seorang gadis. Alhamdulillah, pacar saya. Saya ingin bertobat dan menikah karena Allah. Saya takut dosa saya makin banyak. Hingga kemudian, saya berencana melamar pacar saya, yang tentunya sudah disepakati oleh kedua orang tua kami. Tapi malam ini, Allah menunjukkan pada saya siapa wanita ini sebenarnya. Dengan mata saya sendiri, saya melihat dia selingkuh dengan laki-laki lain. Entah mengapa, saya tidak sakit hati dan tidak marah. Justru, saya tetap mengarahkan calon saya. Padahal, saya sudah ridho, ustad, jika ia memilih pria ini. Tapi akhirnya, dia memilih saya dan meninggalkan pria tersebut. Apakah saya harus percaya? Karena saya orang pemaaf, bukan orang pendendam. Hati saya cenderung untuk tidak akan sia-sia.
Hamba Allah Tweet
Orang yang meminta pendapat orang lain tidak akan rugi, dan orang yang istikharah tidak akan menyesal. Oleh sebab itu, ada dua langkah yang perlu dilakukan: kepada Allah ta’ala, istikharah (salat sunat dua rakaat) dan yang kedua, minta pendapat orang lain. Kumpulkan dulu informasi. Kalau sudah ada tekad (azam), fatawakal ‘alallah (bertawakal kepada Allah).
Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!
10 Pembaca Terbanyak