Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, sila rujuk video asal untuk semakan.
Mengambil yang Bukan Haknya dan Akibatnya
Hamba Allah Tweet
Bismillahirrahmanirrahim.
Setiap kita yang hidup, bahkan dalam usia kandungan empat bulan, rezekinya sudah diatur oleh Allah. Rezeki kita sudah ditentukan dan ada bagian masing-masing. Allah telah menetapkan semua yang ada di langit, dan tidak ada yang akan tertukar. Oleh kerana itu, jangan sekali-sekali mengambil rezeki orang lain. Ingatlah, kita sudah diberikan rezeki kita sendiri, jadi jangan sekali-kali bercita-cita untuk mengambil hak orang lain.
Hukumnya bukan sekadar dosa. Jika kita iseng mengambil milik orang lain dengan cara yang salah, ingatlah bahwa itu hanya tinggal menunggu waktu saja. Misalnya, jika seseorang (si A) mengambil harta milik orang lain (si B), si A mungkin merasa belum ketahuan. Namun, Allah akan mengembalikan rezeki kepada pemiliknya, baik cepat atau lambat.
Jika si A ketahuan mengambil harta si B, harta itu bisa segera dikembalikan. Namun jika tidak ketahuan, suatu saat Allah akan mengungkapkan perbuatan tersebut. Bahkan, meskipun tidak terungkap di dunia, di akhirat rezeki akan dikembalikan dalam bentuk pahala. Misalnya, jika seseorang mencuri sandal orang lain di dunia, dia tidak akan membawa sandal itu ke akhirat.
Perlu diingat, ketika kita meninggal, semua barang duniawi, termasuk handphone yang kita miliki, tidak akan ikut serta. Begitu kita berada di alam kubur, kita tidak akan bisa meminta agar barang-barang itu dikuburkan bersama kita. Pahala dan dosa yang kita kumpulkan inilah yang akan menemani kita.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Muslim (hadis 5611), jika seseorang berbuat zalim kepada orang lain dan tidak memiliki bekal kebaikan di akhirat, dosanya akan dialihkan kepada orang yang dizalimi. Oleh kerana itu, sekali lagi, berhati-hatilah dan jangan pernah tergoda untuk mengambil hak orang lain. Percayalah, rezeki kita sendiri sudah cukup untuk hidup.
Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!
10 Pembaca Terbanyak