Inilah Penghafal Al-Qur’an yang Dibenci Allah!

Inilah Penghafal Al-Qur’an yang Dibenci Allah!

Play Video

Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, sila rujuk video asal untuk semakan.

Inilah Penghafal Al-Qur’an yang Dibenci Allah!

Di dalam surah Al-Quran, terdapat peringatan yang keras bagi para pendusta. Mereka mungkin hafal ayat-ayat suci, tetapi tetap berdusta. Di lisan mereka, sering terdengar bahwa hanya Allah yang Esa, tetapi dalam tindakan, mereka mengklaim semua agama adalah sama dan hanya berbeda dalam cara.

Jika Anda ingin merasa dekat dengan Allah, terhubung dan mendapatkan ketenangan, salah satu caranya adalah dengan mengambil wudhu, membuka mushaf, dan membaca Al-Quran. Penghafal Al-Quran dianggap sedang berdzikir, dan ciri utama mereka yang mulia bukanlah seberapa banyak ayat yang mereka hafal, tetapi seberapa dekat hubungan mereka dengan Allah berdasarkan jumlah ayat yang telah dihafal.

Namun, jika ada orang yang menghafal Al-Quran tetapi semakin jauh dari Allah, maka ada yang salah dengan hafalannya. Sebaliknya, penghafal Al-Quran yang benar akan semakin dekat dengan Allah, dan semakin dekat mereka, semakin terjaga dari perbuatan maksiat, karena mereka dilindungi oleh Allah.

Al-Quran dalam surah ke-35 ayat 32 menjelaskan bahwa penghafal Al-Quran terbagi kepada tiga kategori. Pertama, ada yang zalim; mereka menghafal banyak ayat tetapi tidak menerapkannya untuk berbuat baik. Mereka mengucapkan “wailulil mukadzi bin,” tetapi tetap berdusta. Mereka mengatakan bahwa hanya Allah yang Esa, tetapi di sisi lain, mengklaim semua agama menuju Tuhan yang sama. Ini menunjukkan adanya kekeliruan dalam kepahaman mereka.

Kategori kedua adalah mutasif, yang berarti mereka hanya hafal Al-Quran untuk diri sendiri. Mereka sering terlihat di masjid, mengulang hafalan, tetapi enggan untuk berbagi dengan orang lain atau mengajar. Ini adalah “paket hemat” bagi mereka secara pribadi.

Tetapi yang paling luar biasa adalah penghafal Al-Quran yang benar. Al-Quran membimbing mereka untuk berbuat baik, semakin dekat dengan Allah, dan semakin banyak kebaikan yang mereka lakukan. Ciri orang yang dekat dengan Allah tampak dari kebaikannya; mereka memiliki wajah yang berseri-seri, perilaku yang baik, dan sifat yang mulia, terutama penghafal Al-Quran.

Fungsi dzikir tidak boleh diabaikan. Penghafal Al-Quran sedang berzikir dengan tingkat zikir yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekadar membaca saja. Dalam surah Al-Quran, kita diajarkan bahwa membaca Al-Quran dan menghafal ayat-ayatnya adalah bagian dari dzikir. Kalimat thayyibah seperti “Subhanallah,” “Alhamdulillah,” “Allahu akbar,” dan “Astaghfirullah” juga merupakan bagian dari dzikir, seperti yang disebutkan dalam surah ke-4 ayat 103.

Salah satu manfaat utama dari dzikir adalah memberikan ketenangan kepada hati dan jiwa.

Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!

Menu Utama

Penuntut

SoalJawab

Tematik

Dialog

VIP

Kitab

Akaun

TnC

Hubungi

Tentang

Digimart

SIMPANAN

SoalJawab

VIP

Tematik

VIP

Dialog

VIP

Kitab

PAPARAN LEPAS

SoalJawab

VIP

Tematik

VIP

Dialog

VIP

Kitab

10 Pembaca Terbanyak