Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, sila rujuk video asal untuk semakan.
Ciri-Ciri Orang Baik Menurut Allah
Hamba Allah Tweet
Seperti yang sudah saya sampaikan dalam berbagai pertemuan sebelumnya, Nabi shallallahu alaihi wasallam memberikan ciri-ciri bagi mereka yang dikatakan baik menurut pandangan agama. Jadi, orang baik itu ada petunjuknya dari Nabi. Barangkali, menurut kita hari ini, kita sudah dipandang baik oleh tetangga, tetapi menurut Al-Qur’an dan Sunnah, kita mungkin belum memenuhi kriteria tersebut.
Dalam salah satu sabdanya yang terdapat dalam Shahih Al-Bukhari nomor hadits 71, Nabi mengatakan bahwa siapapun yang diinginkan oleh Allah memiliki sifat-sifat baik dan berubah menjadi orang yang baik. Kata “siapapun” di sini menunjukkan subjek yang umum; bisa laki-laki, perempuan, dewasa, atau anak kecil. Artinya, siapa pun yang Allah kehendaki untuk menjadi baik akan mendapatkan sifat-sifat kebaikan.
Ciri pertama dari orang yang baik adalah yufaqih hufiddin, yaitu dia akan dipahamkan tentang urusan agamanya. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati. Misalnya, jika ada di antara kita yang hartanya bertambah dan dipandang baik secara sosial, tetapi jika ia belum memahami tuntunan agamanya dan tidak bisa membedakan yang baik dari yang buruk, maka dalam pandangan agama, ia belum dianggap sebagai orang yang baik.
Meskipun Anda mungkin mendapatkan promosi jabatan dan alhamdulillah akan tetapi, jika Anda tidak tahu mana yang sunnah dan mana yang harus ditinggalkan, serta yang bid’ah dan mana yang harus dikerjakan, maka secara agama, itu juga belum dianggap baik. Allah menginginkan seseorang berubah menjadi orang baik, dan ciri-cirinya bukanlah bertambahnya harta atau kedudukan.
Ciri pertama orang yang baik adalah yufaqih hufiddin; dia dipahamkan, dibimbing, dan didorong untuk mempelajari serta mendekat kepada agamanya. Oleh karena itu, berbahagialah Anda yang hadir saat ini. Sementara orang lain mungkin sedang menikmati liburan atau berkumpul dengan keluarga, Anda telah diberikan kesempatan oleh Allah untuk datang ke tempat ini dan mempelajari tuntunan agama. Ini adalah tanda kebaikan, yang menunjukkan bahwa Allah menginginkan siapapun yang hadir untuk berubah menjadi orang baik dalam pandangan-Nya.
Namun, persoalannya adalah, jika Anda sudah berada di sini dan sebelumnya mungkin bermaksiat, dengan perilaku yang menyimpang, jarang melaksanakan salat, dan sebagainya, tetapi masih belum merasakan dorongan untuk berubah, maka Allah telah menghadirkan kesempatan ini bagi Anda. Jika Anda belum tersentuh juga, pertanyaannya adalah, bagaimana Allah masih perlu memaksa kita untuk berubah menjadi orang yang baik?
Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!
10 Pembaca Terbanyak