Ajaran Sesat yang Menghalalkan Istri Orang

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Semoga Buya selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Di kampung saya, terdapat pemahaman yang mengganggu, yaitu bahwa seseorang harus bersyahadat 20 kali. Kemudian, diajarkan pula bahwa menggauli istri orang lain itu dianggap halal. Ini sangat mengecewakan, sebab mereka beranggapan bahwa berhubungan dengan istri orang lain itu dibenarkan dan bahkan bisa mendapatkan pahala. Dalam hal salat, asal membayar, mereka berpikir tidak masalah.

Namun, masalah utama saya adalah berkaitan dengan berjamaah dengan orang tersebut. Apa hukum saya berjamaah dan menjadi makmum di belakangnya? Jika dia meyakini bahwa istri orang lain halal, maka ketahuilah bahwa dia adalah murtad dan telah keluar dari iman. Ibadah salat di belakangnya tidak sah, dan bahkan kita tidak boleh memberinya makan karena dia bukan orang terhormat.

Sungguh, ini adalah pandangan yang keliru. Istri orang adalah hak suaminya, dan sangat tidak pantas jika diambil oleh orang lain. Dalam ajaran Islam, hal tersebut sangat dilarang dan termasuk dalam kemaksiatan. Syahadat tidak bisa dijadikan alat untuk membenarkan perbuatan tercela.

Apabila seseorang mengaku memahami syahadat dan lalu melanggar prinsip-prinsip dasar agama, maka itu menunjukkan bahwa dia sedang membungkus kemaksiatan dengan label agama. Hukum bagi orang yang seperti ini adalah murtad, dan mereka tidak saling mewarisi dengan keluarganya. Jika hukum Islam ditegakkan dengan adil, seharusnya ada konsekuensi berat bagi pelakunya, karena perbuatannya menodai agama.

Saya berharap Allah memberikan hidayah kepada orang-orang seperti ini. Kita sering mendengar berita aneh, dan nyata bahwa Indonesia adalah pasar yang ramai bagi berbagai penyelewengan, termasuk dalam berdagang agama. Banyak yang mengaku sebagai nabi atau malaikat, dan ini sangat membingungkan bagi kita.

Semoga kita semua diberikan petunjuk dalam menjalankan ajaran agama dengan benar.