Cara Menjadi Haji yang Mabrur

Cara Menjadi Haji yang Mabrur

Cara Menjadi Haji yang Mabrur

Haji mabrur merupakan haji yang diterima dan balasannya adalah surga. Surga itu adalah rumah di akhirat, tetapi muqaddimahnya dimulai di alam kubur atau alam barzah. Apabila seorang haji meninggal, Insya Allah dia akan merasakan kenikmatan surga, meskipun masih di alam barzah. Sebaliknya, orang yang ahli maksiat akan merasakan nikmat neraka.

Oleh karena itu, yang perlu kita seriuskan adalah bagaimana kita dapat menjadi orang yang memiliki Haji yang mabrur. Tentunya, itu dimulai dari berangkat dengan harta yang halal. Selain itu, kita juga perlu membersihkan hati sebelum berangkat. Terkadang, orang melaksanakan ibadah Haji dengan hati yang kotor, seperti munculnya perasaan sombong.

Jangan anggap bahwa orang Haji tidak memiliki tantangannya; kadang-kadang, Haji justru adalah ibadah yang paling berat karena kesombongan yang bisa menyertai. Semua rukun Islam ada lima: syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji. Namun, tidak ada yang langsung menyandang gelar “Haji” saat salat, tetapi ketika naik haji, langsung diberikan gelar “Haji.” Hal ini dilakukan agar orang tidak terjebak dalam kesombongan, karena ada kesan Haji ini.

Ada juga anggapan bahwa memiliki gelar Haji membuat seseorang merasa lebih tinggi dari yang lain, terutama ketika kita mengingat bahwa haji itu mahal. Dulu, orang yang mampu pergi haji biasanya adalah orang kaya, dan apabila menyebut “Pak Haji,” orang akan langsung berpikir tentang kekayaan. Haji itu seperti memiliki banyak aset, jadi sering muncul kesombongan di dalam diri calon haji.

Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan ibadah Haji dan umrah dengan tulus. Bersihkan hati kita, tanamkan cinta kepada sesama, dan utamakan kejujuran. Dengan begitu, kita berharap dapat menjadi Haji yang mabrur, yang tidak ada balasan bagi Haji mabrur kecuali surga. Bahkan, jika surga belum terasa, alam barzah pun bisa menjadi tempat yang nyaman.

Masya Allah, sahabat Al Baja TV, setelah menyaksikan video ini, jangan lupa bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Allahumma sholli alaihi wasallam.

Haji Yang Mabrur

Haji Yang Mabrur

Ha, nak kata macam mana kita pergi Mekah ini untuk menjadi orang baik. Dengar, bang, tidak kedekut. Okey, kita pergi Mekah, kita nak dapat haji mabrur. Apa makna haji mabrur? Kata Imam Nawawi, haji yang sempurna adalah apabila segala rukun dilaksanakan, segala syarat ditunai, serta segala wajib haji dilaksanakan. Di samping itu, kita juga perlu mengelakkan perkara-perkara yang dilarang ketika haji. Maka, haji itu sempurna.

Haji yang sempurna itulah yang dinamakan mabrur. Mabrur itu berasal daripada perkataan “bir,” yang bermakna kebajikan. Mana ada haji yang baik? Tak pelik sangat nak haji yang baik. Apabila haji itu mabrur, maka automatik haji tersebut diterima. Kemudian, setengah ulama menambah lagi: ada alamat mabrur. Alamat mabrur ini ialah tanda haji yang sempurna.

Apabila seseorang itu sudah menjadi orang yang baik, dalilnya adalah dalam sabda Rasulullah: “Al-hajjul mabrur, laisalah al-jaza illal Jannah.” Maksudnya, tidak ada balasan baginya melainkan syurga.

Ahli syurga ini, kedekut ke pemurah? Nampak, jadi jika dulu dia bakhil, sifat itu adalah sifat mazmumah. Namun, apabila dia pulang dari haji, dia seharusnya sudah membuang sifat mazmumah dan menggantikan dengan sifat lawan, iaitu pemurah. Kita kena ingat, adakah kita pulang membawa gelaran baru sebagai haji bakhil?

Nauzubillah. Jadi, jangan beranggapan begitu. Ulama-ulama Sufi mengatakan, tanda-tanda alamat mabrur ialah dia sudah membuang semua sifat-sifat mazmumah yang dicela syarak, lalu dia menghias diri dengan sifat mahmud, sifat yang terpuji di sisi Allah.