Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, sila rujuk video asal untuk semakan.
Tidak Ada Larangan Membuat Liang Lahat Sendiri
Hamba Allah Tweet
Ada pertanyaan mengenai hukum membuat liang lahat sendiri atau peti jenazah. Pekerjaan ini bukanlah sesuatu yang terlarang, karena tidak ada larangan untuk membuat liang lahat sendiri. Namun, yang dihimbau oleh Rasulullah adalah agar kita selalu mengingat kematian.
Ada seorang hamba Allah yang luar biasa. Ia sudah menyiapkan kain kafannya sendiri dan setiap kali mau tidur, ia melihat kain kafan tersebut dengan derai air mata. Ia mengingat, “Aku bakal dibungkus oleh ini.” Meskipun ia panjang umur, rasa takut yang dimilikinya adalah takut akan hukuman Allah, bukan hanya takut mati.
Misalnya, jika ada orang yang ingin pergi ke liang lahat. Jika tanah yang digunakan adalah tanah milik sendiri, tidak ada masalah. Namun, jika itu adalah tanah umum atau wakaf untuk keluarga, mungkin ada masalah. Jika tanah wakaf umum bermasalah, maka lebih baik tidak usah membuat liang lahat. Sebaiknya, kita membuat liang lahat untuk orang lain dan menggalinya untuk mereka. Tindakan ini dapat menjadi pengingat bagi kita akan kematian.
Membuat liang lahat bukanlah suatu yang terlarang, tetapi penting untuk memperhatikan siapa pemilik tanah tersebut. Jika tanah tersebut adalah tanah yang diwakafkan untuk kubur sendiri dan keluarga, itu diperbolehkan. Namun, jika tanah tersebut milik umum, bisa mengganggu. Jika semua orang membuat liang lahat, maka akan menjadi kacau.
Mengenai kain kafan, sebaiknya kita mengambil ikhtiar dalam mempersiapkan kain kafan untuk diri sendiri. Kita tidak perlu merasa bangga dengan baju bermerek, tetapi lebih baik mempersiapkan kain kafan dengan ikhlas. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menumbuhkan rasa takut akan kehidupan setelah kematian.
Ada kalanya tindakan persiapan ini terasa unik, di mana seseorang seolah telah diberi tahu oleh malaikat bahwa ia akan dijemput malam itu. Ia pun tiba-tiba menyiapkan kain kafan, mengukur liang lahat, dan melakukan salat. Walaupun ini adalah kasus-kasus langka, jika seseorang membuat liang lahat secara sembarangan, maka bisa menjadi masalah.
Oleh karena itu, lebih baik kita menyiapkan liang lahat di dalam hati setiap saat. Nabi mengajarkan agar sebelum tidur, kita hendaknya mengambil air wudhu dan berusaha tidur menghadap kiblat, seperti posisi orang yang meninggal. Tidur dalam keadaan berzikir kepada Allah adalah luar biasa, karena jika kita dibangunkan kembali atau mati dalam keadaan yang baik, kita telah siap menghadapi kehidupan setelahnya.
Semoga Allah mengampuni kita semua.
Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!