Pacaran Islami, Adakah dalam Islam?

Pacaran Islami, Adakah dalam Islam?

Play Video

Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, sila rujuk video asal untuk semakan.

Pacaran Islami, Adakah dalam Islam?

Wahai anak-anakku dan adik-adikku, ingatlah bahwa untuk belajar, penting untuk mendapatkan ilmu dari seorang guru, bukan dari pacar atau orang yang menyenangkan hati. Jika sudah muncul rasa suka, sebaiknya kita menjaga diri. Jangan sampai agama dijadikan bahan untuk mempermudah komunikasi.

Anakku, jika ada laki-laki yang menghubungimu di malam hari, ingatlah bahwa itu bukan pertanda baik. Jika ia membangunkanmu untuk tahajud pada pukul 3 pagi, pikirkanlah dengan baik. Seringkali, mereka tidak benar-benar ingin berdiskusi tentang ibadah; mereka mungkin hanya mencari kesempatan untuk mendekatkan diri. Hati-hatilah agar tidak dibohongi oleh laki-laki yang ingin meninangmu.

Wahai anakku, laki-laki yang menghormatimu pasti akan menunjukkan tindakan yang baik dan tulus. Tidak jarang, mereka terlihat terpesona, terutama jika perempuan berharap agar laki-laki dapat membimbing mereka dengan baik. Namun, ingatlah, semakin pintar seseorang, semakin pandai pula mereka menipu. Seringkali, mereka akan mengirimkan hadis yang sebenarnya tidak mereka pahami; hanya sekadar meneruskan dari orang lain.

Mereka mungkin memanggilmu dengan sebutan islami seperti “Abi” atau “Umi,” tetapi berhati-hatilah. Semua itu bisa menjadi bentuk pacaran yang halus. Jika seseorang benar-benar ingin menikahimu, seharusnya mereka datang dengan cara yang baik dan mengajakmu berkenalan dengan orang tuamu.

Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!

Review type for post source and soal-jawab-pt source type not found