Sekiranya ada kesilapan pada transkrip, sila rujuk video asal untuk semakan.
Lebih Utama Mana? Jamak Taqdim atau Takhir
Hamba Allah Tweet
Bismillahirrahmanirrahim. Bismillah, kita kembali ke pembahasan ini. Nanti kita buka lagi topik baru.
Assalamualaikum, Ustad. Di antara cara salat ketika safar, manakah yang lebih afdll, jamak takbir atau salat di kendaraan? Apakah ketika terdengar azan kita segera mencari masjid atau menunggu hingga tiba di tujuan pertama?
Begini, antara jamak takbir dan takbir itu bergantung pada situasi. Jika memungkinkan, melaksanakan jamak takbir lebih baik. Ini penting karena kita tidak tahu apakah kita bisa mencapai tujuan akhir, seperti ke Tanah Suci. Misalnya, jika kita baru sampai di Tanah Kusir, bisa saja kita meninggal di sana. Oleh karena itu, jika ada kesempatan, kita harus melaksanakan jamak takbir.
Namun, ada kondisi di mana jamak takbir tidak memungkinkan dilakukan. Contohnya, jika kita ingin salat tetapi pakaian masih ada najis atau keadaan tidak memungkinkan. Selain itu, dalam situasi ketika sedang menunggu tindakan medis di rumah sakit yang mungkin berlangsung lebih lama dari perkiraan, seperti operasi yang seharusnya selesai pukul 14.00 tetapi baru selesai pada pukul 16.00.
Kita juga tidak bisa menunda salat meskipun waktu telah lewat, karena ada keadaan darurat yang harus diutamakan, misalnya pasien yang dalam bahaya. Setelah tindakan selesai, kita bisa menunaikan jamak takbir, tergantung pada kondisi dan keadaan.
Mengenai salat di kendaraan, jika kendaraan bisa berhenti di tempat yang tenang, lebih baik kita salat di situ. Namun, jika kita sedang dalam pesawat dan tidak bisa mendarat, kita harus menunaikan salat di kendaraan saat tiba waktunya.
Apabila terdengar azan, kita harus menilai keadaan. Jika memungkinkan untuk mampir ke masjid, seperti di Jalan Kalimalang yang dekat dengan Al Azhar, itu lebih utama. Namun, jika kita sedang dalam perjalanan dan parkir tidak aman, kita bisa terus melanjutkan perjalanan dan mencari masjid setelahnya. Semua ini tergantung pada kondisi masing-masing.
Kami sedang mencari editor yang berkelayakan untuk memperbaiki transkrip serta mentakhrij dalil yang dinyatakan asatizah. Oleh itu, sumbangan dari pengguna sangat kami perlukan untuk tujuan ini. Setiap sumbangan sangat kami hargai. Semoga ianya menjadi saham yang mengalir sampai akhirat. Amin!