Siapa Saja yang Termasuk Mahram?

Siapa Saja yang Termasuk Mahram?

Siapa Saja yang Termasuk Mahram?

Kita boleh bersalaman dengan nenek kita dan kakek kita. Bahkan, jika adik-adik semua bertemu dengan Nabi Adam, kita juga boleh bersalaman kerana beliau adalah moyang kita.

Jika kita bertemu dengan biawak, selama ada hubungan yang jelas ke atas, kita masih boleh bersalaman. Orang-orang yang mahram adalah mereka yang tidak boleh dinikahi. Oleh itu, mereka yang boleh bersalaman adalah mahram, dari atas hingga ke bawah, termasuk Nabi Adam dan keturunan hingga ke Hari Kiamat.

Sebagai contoh, seorang ibu mempunyai cucu dari anak lelaki atau perempuan. Tidak penting berapa lama umur ibu tersebut, misalnya jika umur ibu adalah 500 tahun dan beliau tampak muda, dia tetap akan berjumpa dengan cucu ke-16. Namun, meskipun perutnya nyambung, mereka tetap tidak boleh berkahwin.

Ada beberapa kategori mahram yang kita boleh bersalaman dengan mereka:

1. Ke atas – Ibu, bapa, nenek, dan kakek.
2. Ke bawah – Cucu dan seterusnya.
3. Sepadan dengan kita – Saudara seibu dan seayah, serta anak-anak mereka, walaupun bapak dan ibunya berbeza.

Kemudian, kita juga boleh bersalaman dengan paman dan sepupu. Ada pula mertua dan menantu, di mana kita juga boleh bersalaman dengan mertua dan menantu tanpa masalah. Tambahan lagi, anak susuan juga termasuk dalam kategori mahram.

Anak susuan adalah anak yang disusui oleh ibu dengan memenuhi dua syarat, iaitu:

1. Menyusui hingga lima susu yang mengenyangkan.
2. Menyusui dilakukan sebelum anak berumur dua tahun.

Jika ibu menyusui seorang anak ketika berumur lima tahun, hubungan tersebut tidak dianggap sebagai mahram. Oleh itu, anak susuan adalah mahram dengan ibu, membolehkan mereka bersalaman tetapi tidak boleh berkahwin. Dalam hal ini, aurat seperti leher dan kepala boleh dibuka di hadapan mahram, tetapi hubungan lain di luar itu tidak boleh dibenarkan.

Keutamaan Puasa Arafah

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa yang paling dahsyat dan hebat adalah Puasa Arafah, yang dilakukan pada hari ke-9. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa kecil kita. Namun, untuk dosa besar, kita perlu melakukan tobat yang khusus. Misalnya, perzinaan dan meninggalkan salat adalah dosa besar yang memerlukan tobat khusus.

Ini adalah kemurahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan berpuasa di hari Arafah, kita memiliki kesempatan untuk diampuni dari dosa-dosa kecil kita. Beberapa ulama bahkan mengatakan bahwa dosa besar juga bisa dihapus, asalkan kita memenuhi syarat penyesalan. Jika kita pernah melakukan dosa besar, kita harus menyesal.

Jangan lupa bahwa Arafah adalah pintu luar biasa untuk memasuki tobat. Oleh karena itu, yang paling utama adalah berpuasa di Arafah, yaitu pada hari ke-9. Jangan sampai kita hanya berpuasa pada hari-hari sebelumnya, seperti tanggal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8, lalu sekadar berbuka pada hari ke-9. Jika bisa, sebaiknya kita berpuasa dari awal hingga hari ke-9. Di hari ke-10, kita disunahkan untuk menyembelih korban, yang merupakan amalan sunnah setiap tahun.

Tidak Ada Larangan Membuat Liang Lahat Sendiri

Tidak Ada Larangan Membuat Liang Lahat Sendiri

Ada pertanyaan mengenai hukum membuat liang lahat sendiri atau peti jenazah. Pekerjaan ini bukanlah sesuatu yang terlarang, karena tidak ada larangan untuk membuat liang lahat sendiri. Namun, yang dihimbau oleh Rasulullah adalah agar kita selalu mengingat kematian.

Ada seorang hamba Allah yang luar biasa. Ia sudah menyiapkan kain kafannya sendiri dan setiap kali mau tidur, ia melihat kain kafan tersebut dengan derai air mata. Ia mengingat, “Aku bakal dibungkus oleh ini.” Meskipun ia panjang umur, rasa takut yang dimilikinya adalah takut akan hukuman Allah, bukan hanya takut mati.

Misalnya, jika ada orang yang ingin pergi ke liang lahat. Jika tanah yang digunakan adalah tanah milik sendiri, tidak ada masalah. Namun, jika itu adalah tanah umum atau wakaf untuk keluarga, mungkin ada masalah. Jika tanah wakaf umum bermasalah, maka lebih baik tidak usah membuat liang lahat. Sebaiknya, kita membuat liang lahat untuk orang lain dan menggalinya untuk mereka. Tindakan ini dapat menjadi pengingat bagi kita akan kematian.

Membuat liang lahat bukanlah suatu yang terlarang, tetapi penting untuk memperhatikan siapa pemilik tanah tersebut. Jika tanah tersebut adalah tanah yang diwakafkan untuk kubur sendiri dan keluarga, itu diperbolehkan. Namun, jika tanah tersebut milik umum, bisa mengganggu. Jika semua orang membuat liang lahat, maka akan menjadi kacau.

Mengenai kain kafan, sebaiknya kita mengambil ikhtiar dalam mempersiapkan kain kafan untuk diri sendiri. Kita tidak perlu merasa bangga dengan baju bermerek, tetapi lebih baik mempersiapkan kain kafan dengan ikhlas. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menumbuhkan rasa takut akan kehidupan setelah kematian.

Ada kalanya tindakan persiapan ini terasa unik, di mana seseorang seolah telah diberi tahu oleh malaikat bahwa ia akan dijemput malam itu. Ia pun tiba-tiba menyiapkan kain kafan, mengukur liang lahat, dan melakukan salat. Walaupun ini adalah kasus-kasus langka, jika seseorang membuat liang lahat secara sembarangan, maka bisa menjadi masalah.

Oleh karena itu, lebih baik kita menyiapkan liang lahat di dalam hati setiap saat. Nabi mengajarkan agar sebelum tidur, kita hendaknya mengambil air wudhu dan berusaha tidur menghadap kiblat, seperti posisi orang yang meninggal. Tidur dalam keadaan berzikir kepada Allah adalah luar biasa, karena jika kita dibangunkan kembali atau mati dalam keadaan yang baik, kita telah siap menghadapi kehidupan setelahnya.

Semoga Allah mengampuni kita semua.

Bolehkah Berteman dengan Misionaris?

Bolehkah Berteman dengan Misionaris?

Boleh berteman dengan seorang misionaris, misionaris Kristen, asalkan akidah dan akhlak kita terjaga. Kita boleh bekerja di tempat orang Kristen selagi iman dan akhlak kita terjaga.

Iman adalah akidah atau keyakinan, sementara akhlak merujuk kepada tingkah laku. Contohnya, kita tidak boleh melakukan sesuatu yang tidak baik, seperti membuka aurat atau melakukan yang haram serta meninggalkan solat. Selagi kita tidak melanggar hal-hal ini, kita boleh berteman dengan orang Kristen. Dalam Islam, berteman dengan orang Kristen tidaklah dilarang. Bertetangga dan bersahabat juga tidak dilarang; bahkan, ini boleh menciptakan kerjasama yang baik. Jika ada orang Kristen yang sakit, kita boleh memberikan pertolongan. Jika mereka lapar, kita boleh memberi makan. Namun, persahabatan ini harus dibatasi agar tidak merusak akidah kita.

Berhati-hati dengan misionaris. Jika Anda bukan ustad, sebaiknya jangan dekat-dekat. Jika Anda seorang ustad, mungkin boleh melakukan dialog dan diskusi. Namun, jika Anda orang awam, berteman dengan misionaris berpotensi berbahaya. Misionaris adalah ustad dari agama lain, dan Anda mungkin tergoda dengan akhlaknya yang baik dan basa-basi yang menarik. Hati-hati, kerana mungkin Anda akan terpesona dan kagum dengan kepandaiannya. Ingatlah bahawa kepandaian yang sebenarnya adalah mengenal Allah, bukan sekadar pandai berbicara.

Selagi agama mereka berbeza, jangan terperangkap. Ilmunya mungkin luas, tetapi ingat bahawa keahlian tersebut bukan standard untuk berteman. Jika Anda mengetahui bahawa mereka sering dikirim ke luar negeri sebagai wakil organisasi mereka, lebih baik tidak berteman dengan orang seperti itu. Ingatlah, keselamatan kita yang paling utama. Jangan berfikir bahawa memiliki banyak teman dan pergaulan adalah segalanya; jika tidak hati-hati, kita boleh terjerumus ke dalam kemudaratan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berpuasa Arafah?

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berpuasa Arafah?

Hanya satu. Kapan satu Dzulhijjah itu tiba? Puasa Arafah adalah pada tanggal 9. Namun, penting untuk diingat bahwa tanggal 9 ini bukanlah hari wukuf di Arafah. Ini adalah pembahasan yang terpisah. Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9, sedangkan wukuf di Arafah juga pada tanggal 9.

Namun, perlu dicatat bahwa wukuf di Arafah tidak selalu berarti kita melaksanakan puasa pada tanggal yang sama. Artinya, orang yang wukuf di sana mungkin berbeda dengan kita, tergantung pada kapan hilal muncul. Jadi, tidak bisa langsung disimpulkan bahwa tanggal 9 selalu identik dengan wukuf di Arafah.

Setiap daerah memiliki kalender hilal masing-masing. Jika hilal di suatu tempat muncul lebih awal, maka puasa dapat dilaksanakan pada tanggal 9 sebelum orang yang wukuf di Arafah. Kita punya berbagai umat dengan perhitungan yang berbeda-beda. Sebagian orang mungkin harus menyamakan dengan yang ada di Mekkah.

Kaidahnya adalah bahwa wukuf di Arafah dan puasa Arafah berlangsung pada tanggal 9. Namun, kapan tanggal 9 tersebut tergantung pada perhitungan hilal. Misalnya, jika seseorang di Irian Jaya menemukan bahwa tanggal 9 adalah hari Rabu, maka dia akan berpuasa pada hari Rabu. Namun, bisa jadi di Mekkah, hari Selasa. Jadi, setiap orang mengikuti hilal yang terlihat di tempat masing-masing.

Tidak perlu merasa lebih hebat dari para ulama dan menyatakan bahwa wukuf di Arafah berarti kita harus berpuasa pada hari yang sama, karena setiap orang memiliki perhitungan hari masing-masing sesuai dengan hilal yang terlihat.

Baik, ini saja.

Makna “Menolong Allah” dalam Islam

Makna “Menolong Allah” dalam Islam

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya ingin bertanya tentang arti dari “Jika engkau menolong Allah, pasti Allah akan menolongmu.”

Ungkapan ini mengajarkan kita tentang tawakal. Jika seseorang berjuang karena Allah, seharusnya ia tidak perlu memikirkan hal-hal lain. Intinya, jika kamu menolong Allah, Allah akan menolongmu.

Itu saja. Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika perlu, kita juga harus berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam praktik syirik.

Anjuran Memperbanyak Takbir

Anjuran Memperbanyak Takbir

Para kekasih Allah, marilah kita menyambut 10 hari awal Dzulhijjah dengan meningkatkan amal dan sedekah. Ini karena hari-hari ini sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, disebutkan bahwa tidak ada hari-hari yang lebih agung di hadapan Allah dan lebih dicintai-Nya dibandingkan dengan 10 hari awal Dzulhijjah.

Oleh karena itu, marilah perbanyak takbir, tahlil, dan tahmid. Bacalah kalimat seperti: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar; La ilaha illallahu; Allahu Akbar, wa lillahil hamd.” Ini adalah amal yang sangat dianjurkan selama 10 hari tersebut.

Perlu dijelaskan juga mengenai takbir. Ada dua jenis takbir dalam konteks ini: takbir muqayyat dan takbir mutlak. Takbir muqayyat adalah takbir yang terikat dengan salat di hari raya Idul Adha. Kita disunahkan untuk mulai bertakbir sejak Subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, yakni hari Arafah, dan ini berlangsung setelah setiap salat fardu hingga hari Tasyrik.

Takbir mutlak, menurut kebanyakan ulama, dapat dibaca kapan saja dan di mana saja mulai dari 1 Dzulhijjah. Sementara itu, jumhur ulama, khususnya dalam mazhab Syafi’i, menjelaskan bahwa takbir muqayyat dimulai dari Subuh pada hari Arafah.

Meski ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, hendaknya kita tetap mengamalkan takbir dari awal Dzulhijjah. Bacalah takbir di rumah, di kamar, atau di mana saja sesuai dengan kemampuan kita.

Hukum Berkurban Menurut Ulama Ahlus Sunnah

Hukum Berkurban Menurut Ulama Ahlus Sunnah

Maka perlu kita mengetahui hukum-hukum korban. Ada sebagian orang yang berbicara dengan cara yang mungkin menjadikan prasangka buruk terhadap ulama-ulama kita. Kita melihat suatu ketika ada seorang yang mendiskusikan korban dengan menyalahkan ulama-ulama kita, seolah-olah dia adalah yang paling benar. Hal ini dapat menyebabkan fitnah di kalangan umat, padahal sudah jelas para ulama kita menjelaskan dalam buku-buku fiqih mereka.

Di pasar, kita adalah masyarakat yang mengikuti mazhab Imam Syafi’i. Namun, orang tersebut berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia dan membuat suatu rekaman video yang disebar sehingga menimbulkan banyak tanda tanya di masyarakat mengenai hukum korban. Oleh karena itu, perlu kami menjelaskan di sini bahwa hukum korban menurut mazhab kita, yaitu Imam Syafi’i, dan juga menurut mazhab Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hambal adalah sunah yang dikukuhkan, bukan wajib seperti yang dikatakan oleh orang tersebut.

Menurut mazhab Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambal, hukum menyembelih korban adalah sunah yang sangat dikukuhkan. Sementara itu, menurut mazhab Imam Abu Hanifah, korban dianggap wajib dengan syarat-syarat tertentu. Begitu juga dengan mazhab Imam Syafi’i, korban adalah sunah yang dikukuhkan. Perlu diketahui bahwa sunah di sini dibagi kepada dua: sunah ‘aini dan sunah kifayah, seperti yang dijelaskan oleh Khatib Sirbini dalam kitab Murni Muhtaj.

Huujjah dalam mazhab kita juga sangat kuat. Semua mazhab memiliki hujjah masing-masing, dan kita tidak perlu ribut atau mencaci mazhab lain. Masalah ini adalah khilaf di antara para ulama, dan tidak perlu kita saling mengolok. Masyarakat Indonesia, yang kebanyakan mengikuti mazhab Imam Syafi’i, memiliki pandangan bahwa hukum korban adalah sunah yang sangat dikukuhkan.

Hukum Menjual Produk MLM (Multi Level Marketing)

Hukum Menjual Produk MLM (Multi Level Marketing)

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Bu, saya ingin bertanya mengenai hukum menjual produk-produk dalam MLM (multi-level marketing) tanpa kita terlibat dalam hirarkinya. Maksud saya, hanya menjual barangnya saja. Bagaimana hukum menjual barang tersebut? Jazakumullah.

Saya juga ingin menanyakan tentang MLM. Sebenarnya, MLM itu harus dibahas secara mendalam. Ada sebagian MLM yang sifatnya khayal, di mana tidak ada batasan tentang berapa banyak level atau kaki yang bisa didapatkan. Jika seseorang di bawahnya terus mendapatkan poin tanpa ada batasan, itu menjadi masalah.

Jika produk tersebut dijual dengan cara yang sah, setiap orang bisa mencari pelanggan dan mendapatkan poin. Namun, hal ini akan menjadi masalah jika anggota harus mendaftar dan membayar untuk bergabung. Dalam kondisi itu, yang terjadi adalah pengambilan keuntungan dengan cara yang tidak dibenarkan, di mana yang di atas akan mengambil keuntungan dari yang di bawahnya, dan demikian seterusnya.

MLM yang baik adalah yang bertransaksi dengan cara yang biasa, tanpa harus membayar untuk bergabung. Misalnya, dalam sektor travel atau jasa lainnya. Jika ada batasan pada penghasilan yang diperoleh dari anggota, itu masih bisa dianggap wajar, asalkan harga produk ‘normal’.

Masalahnya, jika tidak ada batasan, maka itu menjadi MLM yang tidak sah. Dalam hal ini, menjual produk yang MLM tanpa batasan, untuk harga barang yang tidak judul, bisa menipu dan tidak sesuai dengan ketentuan syariah.

Adapun pertanyaan tentang menjual produk MLM tanpa ikut bergabung, itu diperbolehkan. Kita harus memastikan bahwa transaksi pembelian dilakukan dengan cara yang sah. Barang tersebut harus halal untuk diperjualbelikan. Jadi, selama cara pengambilan barang dan transaksi dilakukan dengan benar, maka menjual produk tersebut adalah diperkenankan.

Sekian, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Hutang Orang Tua yang Telah Meninggal, Haruskah Dilunasi?

Hutang Orang Tua yang Telah Meninggal, Haruskah Dilunasi?

Seorang anak tidak wajib melunasi hutang bapaknya. Namun, seorang anak wajib membayar hutang bapaknya dari harta peninggalan yang diwariskan kepadanya. Ingat, seorang anak tidak memiliki kewajiban untuk membayar hutang bapaknya secara langsung. Namun, ia harus menyelesaikan hutang tersebut dari harta yang ditinggalkan oleh bapaknya.

Oleh karena itu, adalah haram untuk mewarisi harta dari bapak atau ibu yang masih memiliki hutang. Selesaikan dulu hutang-hutang tersebut sebelum membagi waris. Anda tidak perlu khawatir karena Anda tidak memiliki kewajiban untuk membayar utang ayah Anda. Namun, sebaik-baiknya seorang anak adalah mereka yang dapat menyelesaikan urusan orang tuanya.

Jika bapak Anda memiliki utang, sebaiknya bayarkan utangnya. Ini adalah tindakan yang mulia dan luar biasa bagi seorang anak. Namun, jika Anda memiliki bapak yang seperti ini, kami himbau kepada anak yang sholehah atau yang sholeh untuk tidak mendendam kepada bapak Anda.

Ingatlah, bapakmu adalah bapakmu. Setelah Anda dewasa, cobalah untuk mendekati dan menasihati bapak Anda, terutama menjelang usia tuanya. Mungkin ada alasan mengapa bapak Anda berada dalam keadaan seperti itu. Pertobatan orang tua Anda bisa saja bergantung pada pendekatan dan dukungan Anda.

Jangan menyimpan dendam, dan berjanji lah bahwa jika bapak Anda meninggal dan masih memiliki utang, Anda akan menyelesaikannya. Sebab, apapun bentuknya, ayah adalah ayah. Cinta kepada orang tua adalah suatu kewajiban, meskipun bentuknya bisa berbeda-beda. Namun, berbakti kepada orang tua tidak berarti harus memenuhi semua permintaan mereka, terutama jika mereka melakukan hal yang tidak baik. Misalnya, jika orang tua Anda adalah pemabuk dan meminta Anda untuk membelikan minuman, Anda tidak harus mengabulkan permintaan tersebut hanya karena ingin dianggap sebagai anak yang berbakti. Ada batasan dan tempat yang tepat dalam berbakti.